Namlea, INFO_PAS — Program pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui budidaya ikan nila sistem bioflok yang dikembangkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea bersama Dinas Perikanan Kab. Buru akhirnya resmi dilaksanakan. Hal ini terlihat saat Kepala Subseksi (Kasubsi) Pembinaan, Mustafa La Abidin melakukan penebaran benih ikan nila bersama Penyuluh Dinas Perikanan Kab. Buru dan rombongan, Senin (5/12).
“Penebaran benih merupakan awal dari budidaya ikan nila sistem bioflok yang akan kami laksanakan. Benih ini adalah anakan ikan dengan ukuran-ukuran kecil yang akan digunakan selanjutnya sebagai bahan organik dalam kegiatan pembudidayaan,” ujar Mustafa usai melakukan penebaran benih ikan nila di kolam bioflok Lapas.
Lebih lanjut ia menyampaikan setelah dilakukan penebaran benih, langkah selanjutnya adalah melakukan perawatan terhadap ikan sehingga proses budidayanya bisa berjalan dengan baik.
“Tentunya kami akan pastikan kelompok budidaya ikan (pokdakan) yang telah kami tunjuk dari warga binaan agar dapat melakukan pemeliharaan ikan nila secara rutin baik dalam hal pengelolaan air dan juga pemberian pakan. Kualitas air yang bersih serta terbebas dari racun dan juga pemberian pakan yang tepat waktu merupakan faktor penting dalam budidaya ikan nila yang masa panennya bisa mencapai 4 bulan,” ujarnya lagi.
Sementara itu, pada kesempatan terpisah, Ilham selaku Kepala Lapas (Kalapas) mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perikanan Kab. Buru yang sejauh ini telah membantu Lapas Namlea dalam mengembangkan budidaya ikan nila sistem bioflok.
“Kami berharap dengan dimulainya budidaya ikan nila ini, Dinas Perikanan Kab. Buru dapat terus membantu kami dalam mewujudkan salah satu kegiatan kemandirian bagi WBP. Dengan adanya program ini, nantinya WBP juga bisa memiliki skil dalam perikanan yang akan bermanfaat ketika bebas nanti,” ungkap Kalapas. (Humas/MF)
Kreator: Lapas Namlea